Kami telah hidup sekian lama dari usia kami, dan salah seorang dari kami diberi iman sebelum Al-Qur’an. Sebuah surah turun kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, maka dia pun mempelajari apa yang halal, haram, perintah, larangan, dan hal-hal lain yang harus diperhatikan darinya, sebagaimana kalian mempelajari Al-Qur’an di hari ini. Kemudian, sungguh saya telah melihat beberapa orang di hari ini, dimana salah seorang dari mereka telah diberi Al-Qur’an sebelum iman. Maka, dia pun membaca apa yang ada diantara pembukaannya sampai penutupnya, namun dia tidak tahu-menahu apa yang diperintahkannya, apa yang dilarangnya, dan apa yang harus dia perhatikan darinya. Dia membacanya sebagaimana berjatuhannya kurma jelek ketika pohonnya diguncangkan. (‘Abdullah bin ‘Umar r.a.).
Riwayat al-Baihaqi dalam Sunan-nya, no. 5496, dari ‘Abdullah bin ‘Umar. Diriwayatkan pula oleh al-Hakim, ath-Thabrani dan ath-Thahawi. Al-Hakim mengeluarkannya dalam al-Mustadrak, no. 101. Beliau berkata, “Ini hadits shahih ‘ala syarth asy-syaikhaini, setahu saya tidak ada ‘illat di dalamnya, dan mereka berdua tidak mengeluarkannya.” Ad-Dzahabi berkata dalam at-Talkhish, “Sesuai syarth al-Bukhari dan Muslim, dan tidak ada ‘illat padanya.” Ath-Thabrani mengutipnya dalam Mu’jam al-Awsath, dan menurut al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id, no. 755, “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Awsath, dan para perawinya adalah perawi shahih.” Ath-Thahawi meriwayatkannya dalam Musykil al-Atsar, no. 1253.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar