Kamis, 22 Januari 2015

Mengapa Allah Menggunakan Perumpamaan Binatang Ternak?

Al-A'raf ayat 179, "Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai."

Allah menyerupakan penduduk jahannam adalah manusia laksana binatang ternak. Sungguh kehinaan saat manusia diumpamakan sebagai binatang ternak. Mengapa diumpamakan binatang ternak? mnengapa bukan binatang lainnya?

Nouman Ali Khan dalam sebuah ceramahnya menjelaskan bahwa binatang ternak adalah binatang yang paling dungu. Bayangkan seandainya anda naik kendaraan disisi ayam atau burung. Maka ayam dan burung itu akan menjauh karena mengetahui bahaya yang akan mendatanginya. Demikian saat kita meneriaki kucing atau anjing, secara otomatis binatang ini akan pergi menjauh.
Tidak demikian dengan binatang ternak, sapi misalkan. Sekencang apapun kendaraan anda melewati dekat sapi,  mereka tak bergeming, tak bergerak, tak merasa ada ancaman. Mereka memang mempunyai mata dan telinga, namun kedua indera ini tak digunakan untuk 'membaca'  keadaan. 
Demikianlah, perumpamaan penduduk jahannam adalah seperti binatang ternak (sapi, misalkan). 

Tidak ada komentar: